Kudus, – Bantu tingkatkan daya mutu dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Terintegrasi Kompetensi (KKN-IK) mengadakan kegiatan pendampingan bagi UMKM tempe di Desa Ngembalrejo tepatnya di Dukuh Kauman, Senin (12/9).
Tempe menjadi salah satu makanan tradisional Indonesia yang cukup banyak dikonsumsi dan dimasak dengan berbagai cara. Tempe merupakan makanan fermentasi. Makanan gurih ini terbuat dari fermentasi biji kedelai dengan campuran beberapa bahan yang di sebut sebagai ragi tempe.
Alfulaili selaku Mahasiswa program studi Manajemen Bisnis Syariah yang mengikuti KKN mengaku bahwa beberapa UMKM di Desa Ngembalrejo mengalami beberapa kendala. Ia mengatakan bahwa permasalahan yang di hadapi yaitu adanya pemasaran produk yang kurang maksimal, hal ini di karenakan pemilik usaha tempe yang sudah berusia lanjut sehingga kurang memahami dan adaptasi terhadap IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), “pemasaran produk tempe ini cakupannya masih terbilang belum meluas yaitu hanya di jual di pasar kliwon dan RSUD. Penyebabnya karena pemilik UMKM masih belum mengenal dan mengetahui cara pemasaran secara online”.
Dalam kunjungan ini, Tim KKN-IK Ngembalrejo menilik lebih dalam terkait pembuatan tempe, pemasaran, hingga perkembangan usaha dari tahun ke tahun. Selain itu, Tim KKN-IK berharap setelah mengetahui lebih rinci tentang kondisi UMKM tempe ini, untuk selanjutnya bisa membantu kelancaran UMKM tempe mulai dari proses produksi hingga pemasaran.